Transibi, Penerjemah Suara ke dalam SIBI Sebagai Alat Bantu Komunikasi dengan Penyandang Tunarungu

M Nurilman Baehaqi
4 min readJul 16, 2019

--

Kehidupan yang inklusif merupakan salah satu tujuan yang tercantum dalam Sustainable Develoment Goals yang ditargetkan tercapai pada tahun 2030. 15% dari jumlah penduduk di dunia adalah penyandang disabilitas (lebih dari satu miliar orang). Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia diperkirakan sebanyak 12,15 persen. Salah satu jenis penyandang disabilitas adalah tunarungu. Masalah utama yang dihadapi oleh penyandang tunarungu adalah komunikasi. Cara komunikasi yang digunakan tunarungu dengan tunarungu selama ini adalah dengan menggunakan isyarat, dan mereka juga masih menggunakan isyarat ketika berkomunikasi dengan nontunarungu . Masalah yang muncul dari hal tersebut adalah tidak semua nontunarungu memiliki kemampuan berbahasa isyarat. Solusi yang ada selama ini adalah dengankamus SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) baik dalam bentuk buku maupun aplikasi, namun kamus ini dirasa kurang efektif karena ketika nontunarungu ingin berbicara kepada tunarungu , mereka harus mencari satu per satu katanya di kamus. Sehingga komunikasi berjalan dengan lama dan beberapa kali ada kesalahpahaman di antara mereka.

Saat ini banyak bermunculan aplikasi yang membantu pemasyarakatan SIBI di masyarakat. Yuli Fauziah, Bambang Yuwono, dan Cornelius pada 2012 berhasil membuat aplikasi kamus elektronik bahasa isyarat bagi tunarungu dalam bahasa indonesia berbasis web (Fauziyah, 2012). Muktiaji pada 2014 melakukan penelitian tentang sistem pembelajaran bahasa isyarat (SIBI) menggunakan metode komunikasi total untuk penyandang tunarungu di SLBN Semarang (Rofiandaru, 2013). Lukman Hakim dan Maidy juga berhasil membuat kamus tunarungu dengan fitur ArrayAdapter dan Metode TextWatcher berbasis Android (Hakim & Suharja, 2015). Pada 2017, Popi Rahayu dan kawan-kawan juga berhasil membuat kamus elektronik untuk tuna netra menggunakan Raspberry Pi dalam PKM Karsa Ciptanya (Ghaliyah, 2018). Pada 2017, Tika Oktavia juga berhasil melakukan pengembangan aplikasi open source kamus bahasa isyarat pada aplikasi mobile (Oktavia, 2017). Pada tahun yang sama, Alvin Sentosa melakukan penelitian tentang perancangan aplikasi pembelajaran Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) untuk tunarungu-tunawicara (Sentosa, 2017). Namun, ini hanya berfungsi sebagai kamus bukan sebagai penerjemah langsung. Teranai dan Pongpisit dari King Mongkuts University North Bangkok Thailand berhasil membuat sebuah framework Wet untuk menerjemahkan tulisan ke dalam Bahasa isyarat dalam bentuk gambar berformat GIF (Vichyaloetsiri & Wuttidittachotti, 2017 ). Sampai saat ini belum ada piranti yang bisa menerjemahkan kalimat secara langsung dari suara ketika orang nontunarungu berbicara dengan penyandang tunarungu .

Hal tersebut mendorong mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) (Nurilman Baehaqi, Sofyan Prayogi dan Dien Islamy) untuk membuat alat yang dapat menerjemahkan suara ke dalam SIBI secara langsung. Alat tersebut bernama Transibi yaitu singkatan dari Translation Speech Into SIBI. Pembuatan alat ini dibimbing oleh Med Irzal, M.Kom yang merupakan dosen Ilmu Komputer di UNJ. Dan alat ini berhasil dirancang dan direalisasikan untuk membantu nontunarungu dan tunarungu untuk dapat berkomunikasi.

Pembuatan Transibi diawali dengan pembuatan dataset berupa rekaman video kosa kata yang akan menjadi output hasil dari pengenalan suara. Pengenalan suara dilakukan dengan menggunakan algoritma speech recognition dengan mengenali suara yang diucapkan oleh nontunarungu yang ditangkap oleh mikrofon.

(Tampilan utama Transibi versi Raspberry Pi)

Transibi hadir dalam 2 platform, yaitu dalam Raspberry Pi dan dalam Android. Cara kerja Transibi pada Raspberry Pi adalah orang tunarungu harus memegang monitor Transibi dan nontunarungu memegang mikrofon untuk berbicara. Input suara yang masuk akan dikirim ke Raspberry Pi. Setelah data diterima oleh Raspberry Pi, ia akan melakukan pengenalan suara menggunakan pustaka Uberi speech recognition dan melakukan proses algoritma stemming untuk memetakan imbuhan dan kata dasar yang dihasilkan. Kemudian video peraga isyarat akan muncul di layar monitor transibi sebagai output secara otomatis.

(Tampilan versi Android)

Pada platform Android, cara kerjanya hamper sama dengan Raspberry Pi. Namun kelebihan yang adala dalam Android adalah bisa langsung diunduh di Google Play Store. Transibi yang didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Tinggi ini telah dilakukan ujicoba terbatas di SLB Negeri 8 Jakarta dengan melibatkan siswa tunarungunya secara langsung. Ke depannya, diharapkan Transibi dapat terus dikembangkan dan dapat dilakukan ujicoba publik ke Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) maupun komunitas tunrungu lainnya di Indonesia.

(Dokumentasi Pengujian Alat)

Referensi:

Fauziah, Y., Yuwono, B., & Cornelius D.W.P. (2012). Aplikasi Kamus Elektronik Bahasa Isyarat Bagi Tunarungu Dalam Bahasa Indonesia Berbasis Web. Jurnal TELEMATIKA Vol. 9, №1, Juli 2012 : 45–50

Ghaliyah, G. (2018). Poppy Rahayu Dan Tim Menciptakan Kamus Tunarungu Portable. Diakses dari https://unjkita.com/ poppy-rahayu-dan-tim-menciptakan-kamus-tunarungu-portable/

ILO. (2013). Inklusi Penyandang Disabilitas di Indonesia. Jakarta: International Labour Organization,.

Hakim, L. & Suharja, M. J. (2015). Perancangan Kamus Tunarungu dengan Fitur ArrayAdapter dan Metode TextWatcher berbasis Android Mobile. Konferensi Nasional Sistem & Informatika , p. 83.

Muktiaji, Rofiandaru. (2013). Sistem Pembelajaran Bahasa Isyarat (SIBI) Menggunakan Metode Komunikasi Total Untuk Penyandang Tunarungu Di SLBN Semarang. Skripsi, Universitas Dian Nuswantoro.

PBB (2018). Department of Economic and Social Affairs United Nation. Diakses dari https://www.un.org/development/desa/disabilities/about-us/sustainable-development-goals-sdgs-and-disability.html

Oktavia, Tika. (2017). Pengembangan Aplikasi Open Source Kamus Bahasa Isyarat Pada Aplikasi Mobile. Skripsi, Universitas Lampung

Sentosa, Alvin (2017). Perancangan aplikasi pembelajaran Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) untuk tunarungu-tunawicara. Skripsi, Universitas Katolik Parahyangan.

Susilawati, D. (2016). Indonesia Miliki 12 Persen Penyandang Disabilitas. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/12/ 16/oi9ruf384-indonesia-miliki-12-persen-penyandang-disabilitas

Vichyaloetsiri, T. & Wuttidittachotti, P., (2017) . Web Service framework to translate text into sign language. International Conference on Computer, Information and Telecommunication Systems (CITS).

--

--

Responses (1)